Ketua Program Studi Ekonomi Universitas Bangka Belitung, Muhammad Faisal Akbar menekankan bahwa fluktuasi harga komoditas, seperti timah, kelapa sawit, dan lada, secara langsung berdampak pada pendapatan masyarakat.
Ketika sektor-sektor ini mengalami penurunan, daya beli masyarakat pun menurun. Pada gilirannya ikut mempengaruhi sektor sekunder dan tersier.
Menurutnya, kondisi ini menciptakan dampak negatif berantai. Penurunan konsumsi rumah tangga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, mengingat kontribusi besar sektor konsumsi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Secara Siklus ekonomi biasanya diyakini akan kembali naik dan dengan kebijakan makro yang tepat maka pemulihan ekonomi akan terjadi dengan cepat, hal ini dibuktikan pada saat krisis ekonomi akibat pandemi kemarin," ucap Faisal Rabu, (2/10/2024).
Di tengah tantangan ini, Faisal menyarankan agar pelaku usaha merespons dengan pendekatan yang kreatif dan adaptif.
Seperti melakukan Efisiensi Operasional, menjadi strategi untuk meningkatkan efisiensi proses produksi untuk mengurangi biaya dan pemborosan.
Diversifikasi Produk, mengembangkan produk baru yang relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini, seperti paket hemat atau produk substitusi.
Kemudian Promosi Terarah, menyesuaikan strategi pemasaran dengan menawarkan promosi diskon dan layanan pengiriman yang cepat.
Serta Digitalisasi dan E-commerce, memperkuat kehadiran di platform digital untuk menjangkau pasar lebih luas dengan biaya yang lebih rendah.
Dia mengungkapkan, pemerintah juga memiliki peran penting dalam meringankan dampak krisis ekonomi.
Kebijakan fiskal ekspansif bisa menjadi solusi, dengan langkah-langkah seperti pemberian stimulus untuk UMKM, keringanan pajak, memperkuat program jaminan sosial.
Dalam menghadapi ketidakpastian ini, dia menyebut kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan ketahanan ekonomi Bangka Belitung.
"Kemandirian dalam sektor-sektor lain serta inovasi dalam strategi bisnis akan sangat menentukan keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang," tuturnya.
Sumber: BANGKAPOS.COM