BANGKA -- Kegiatan Fokus Grup Discusion (FGD) penanganan sampah di wilayah Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka dipimpin oleh Staf Ahli Setda Bangka mewakili Pj Bupati Bangka di Kantor Bupati Bangka, Senin (12/8/2024)
"Harapan kita dengan FGD didapatkan solusi penanganan sampah di Sungailiat. Serta memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam penanganan sampah, minimal tidak membuang sampah sembarangan di Kecamatan Sungailiat ini, juga harus ada peran dari kelurahan, kaling RW dan RT," kata Boy Yandra
Boy Yandra mengatakan memang belakangan ada permasalahan soal sampah di Sungailiat terkait perilaku masyarakat. Seperti contoh di kawasan Nangnung di lahan kosong baru, ada masyarakat yang membuang sampah padahal di situ sudah dibuat plang larangan membuang sumpah.
Tumpukan sampah liar yang volume cukup besar tersebut mengganggu masyarakat dan pengguna jalan karena menimbulkan bau tak sedap.
Dinas Lingkungan Hidup Bangka sudah turun dan mengangkat sekitar 50 truk sampah di kawasan tesebut bahkan menurunkan alat berat ekskavator.
"DLH memastikan di situ bukan tempat penampungan sampah resmi atau liar. Nah harapan kami kepada masyarakat agar membuang sampah di tempat-tempat penampungan sampah resmi," kaya Boy Yandra
Dalam pembahasan hari ini menurut Boy Yandra pihak Kecamatan Sungailiat untuk memecahkan titik-titik yang menjadi tempat pembuangan sampah liar. Jadi dari lokasi tersebut akan dilakukan penanganan bersama dengan DLH Bangka.
"Upaya yang kita laksanakan ini adalah untuk dapat meraih swasti Saba wistara yang merupakan penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan yang saat ini dalam tahap penilaian," kata Boy Yandra.
Sementara itu Aswan Camat Sungailiat mengatakan bahwa di Kecamatan Sungailiat ada sekitar 9 kawasan yang kerap dijadikan masyarakat tempat membuang sampah tidak resmi.
Namun setelah dilakukan penanganan tersisa dua lokasi yang akan menjadi fokus mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah tersebut.
Aswan juga menyampaikan ide agar ada orang di lokasi-lokasi pembuangan sampah liar tersebut sehingga bisa mengelola dan dapat memiliki nilai ekonomis.
"Misal kita cari lahan kosong dan dipinjam di lingkungan masyarakat kemudian ada orang kita minta mengelolanya. Nah hasil silahkan untuk dia tapi sampahnya tidak berserakan dan telah dipilih sehingga petugas dari DLH mudah melakukan pengangkutan sampah untuk dibawa ke TPA," kata Aswan
Ismir Rahmadianto mengatakan saat ini volume sampah yang diangkut DLH Bangka di Kecamatan Sungailiat ke TPA Kenanga mencapai 60 ton lebih perbulannya yang bisa meningkat saat ada momen hari raya.
Sehingga tenaga kebersihan DLH dengan armada yang ada kerap kali harus bekerja lembur. Namun yang paling sulit adalah mengedukasi masyarakat untuk membuang sampah sembarangan.
"Tak hanya membuang sampah sembarangan, bahkan di TPS resmi pun kadang masyarakat melompat saja sampah dan tidak masuk ke dalam kontener penampungan sampah," kata Ismir.
Sumber : BANGKAPOS.COM