Program Aik Bakung oleh Pemkab Bangka Selatan, Pangkas Proses Birokrasi Panjang dan Berbelit


BANGKA SELATAN -- Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) kembali memangkas birokrasi yang panjang dan berbelit.

Pemangkasan birokrasi yang panjang dan berbelit itu dilakukan melalui program Ajak Bupati Kite Sambang Kampung atau Aik Bakung dengan menyambangi setiap desa.

Program tersebut juga diklaim dapat membuat masyarakat lebih cepat merasakan dampak dari pelayanan publik yang dihadirkan pemerintah.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, tercapainya kualitas pelayanan publik menjadi komitmen dari pemerintah setempat saat ini. Pembangunan pola kualitas pelayanan yang bersifat prima itu diharapkan dapat dijalankan oleh setiap instansi pemerintahan. Terlebih instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karenanya, pihaknya kembali melaksanakan program Aik Bakung edisi ke-25 di kawasan pesisir yakni Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Basel.

“Seperti biasa bersifatnya kepentingan masyarakat, hal-hal yang paling dibutuhkan masyarakat itulah yang kami bawa ke Aik Bakung ini,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (16/7/2024).

Menurut Riza Herdavid, bentuk pelayanan yang memiliki banyak alur harus dipangkas sekaligus mempermudah masyarakat.

Melalui Aik Bakung pemerintah mencoba mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat di pedesaan, sehingga mereka tidak perlu lagi datang ke ibu kota kabupaten guna mengurus administrasi.

Pelayanan publik juga turut dipindahkan ke desa itu. Mulai dari pembuatan dokumen kependudukan, pelayanan kesehatan, pasar murah, pembayaran pajak kendaraan maupun bangunan, pembuatan sertifikat tanah, hingga perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Bahkan bupati dan wakil bupati serta pejabat utama turut ngantor di Desa Sadai selama dua hari berturut-turut. Terhitung sejak tanggal 15 sampai 16 Juli 2024.

Dipindahkan sejumlah pelayanan publik ke Desa Sadai untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik. Juga membantu warga guna menyelesaikan segala permasalahan, baik kependudukan maupun masalah administrasi lainnya.

Sebab, agar bisa mendapatkan pelayanan administrasi jarak yang ditempuh cukup jauh hingga ke pusat administrasi di Kota Toboali. Bahkan jaraknya mencapai kurang lebih 35,2 kilometer. Tentunya akses dan biaya menjadi kendala, maka dari itu program Aik Bakung terus digiatkan, karena untuk menjemput pelayanan ke desa-desa.

“Pemerintah datang guna menjadi pelayan masyarakat, bukan untuk dilayani. Kami juga menyerap aspirasi masyarakat melalui dialog dan langsung menjawab apa yang menjadi keluh kesah masyarakat,” jelas Riza Herdavid.

Diakui dia, program Aik Bakung di Desa Sadai memang tidak ada permasalahan yang berarti. Masyarakat juga saat ini sudah bisa mengadu dan memberikan informasi kepada pemerintah setempat secara langsung dan berlangsung secara dua arah. Oleh karenanya, tidak banyak permintaan yang diminta oleh masyarakat di Desa Sadai. Bahkan pemerintah turut menyediakan kelengkapan bagi nelayan pesisir, khususnya dalam pembuatan pas kecil dan pas besar.

Termasuk juga dalam pemberian bantuan perahu melalui pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan tidak akan menganaktirikan warganya yang ada di 50 desa dan tiga kelurahan yang ada. Semua wilayah yang ada di delapan kecamatan dipastikan mendapatkan perhatian sama tanpa terkecuali. Sebagai seorang pemimpin dirinya tengah berusaha agar semua desa maupun kelurahan mendapatkan perhatian yang sama. Baik dari segi keuangan maupun infrastruktur pendukung yang dibangun di wilayah tersebut.

“Banyak bantuan perahu, alat tangkap hingga pelampung. Bahkan terus rutin kita berikan setiap tahun,” sebutnya.

Melalui kegiatan ini kata Riza Herdavid, diharapkan pemerintah bisa menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat. Bagaimana keluhan yang disampaikan masyarakat bisa diselesaikan dalam waktu 3x24 jam. Oleh sebabnya, dinilai sangat penting mendekatkan program pemerintah dengan masyarakat tanpa ada sekat. Dengan mendatangi sejumlah desa, ia memastikan bakal ada dana yang digelontorkan untuk pembangunan di desa tersebut. Bagaimana masyarakat merasakan sebuah keadilan yang dilakukan oleh pemerintahnya tanpa pandang bulu. Jadi semua desa akan saya perlakukan sama, tergantung kekuatan pendanaan.

“Agar apa yang menjadi permasalahan masyarakat bisa langsung diurus. Agar apa agar apa yang menjadi kelemahan administrasi masyarakat Desa Ranggung dan sekitarnya bisa kami selesaikan,” pungkas Riza Herdavid.

Sementara itu, Kepala Desa Sadai, M Amin berujar, saat ini kepengurusan administrasi kependudukan dan kesehatan menjadi sektor prioritas yang dibutuhkan masyarakat. Sementara untuk permasalahan infrastruktur di desa semuanya sudah berjalan lancar.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan atas dilaksanakan program Aik Bakung di Desa Sadai,” ujar M Amin.

Sumber : Bangkapos.com

Previous Post Next Post