PANGKALPINANG -- Pj Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Safrizal mengungkapkan rendahnya angka inflasi Se-Indonesia merupakan anomali yang terjadi dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi saat ini, Kamis (11/7/2024).
"Ini merupakan anomali (ketidaknormalan-red) yakni biasanya kalau pertumbuhan ekonomi buruk, maka inflasi biasanya akan melambung tinggi. Namun terjadinya anomali penurunan pertumbuhan yang cepat, tapi karena tim inflasi bagus dengan strategi distribusi dan kemampuan yang bagus kita tetap bisa mengendalikan inflasi kendati pertumbuhan ekonomi kita turun tajam," ujar Safrizal.
Diketahui rendahnya angka inflasi Provinsi Bangka Belitung, pada bulan Juni 2024 yang mencapai angka 1,08 persen year on year (y-on-y).
Angka itu berada di bawah target inflasi nasional sebesar 2,5 persen +- 1 persen, atau antara 1,5 sampai 3,5 persen, sebagai titik aman.
Safrizal mengatakan rendahnya angka inflasi, dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bangka Belitung mayoritas berada di sektor ekspor mineral dan ikutannya.
"Pertumbuhan ekonomi kita 60 persen, di sektor ekspor mineral dan ikutannya. Lalu bahan pokok saat ini sedang produksi seperti cabe dan bawang merah yang sedang produksi, distribusinya juga bagus lalu luar daerah harganya juga lagi rendah," tuturnya.
"Kita bersyukur terendah tapi jangan lebih rendah lagi dari sekarang, karena kita menghindari pula deflasi. Kalau deflasi terlalu banyak barang beredar, petani atau produsen tidak mau lagi produksi," tambahnya.
Lebih lanjut untuk menumbuhkan perekonomian, Safrizal mengatakan akan mendorong produksi dari sektor pertambangan yakni timah.
"Misalnya sektor timah kita ambil PT. Timah saja punya kuota atau Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 40 ribu ton ini sudah jalan enam bulan, tapi baru berhasil produksi atau ekspor 10 ribu ton. Jadi cuman 25 persen, makanya kita genjot sektor tambang yang resmi yang sudah dapat RKAB genjot produksi sebesar-besarnya supaya ekonomi berputar," jelasnya.
Tak hanya sektor mineral dan ikutannya, pihaknya juga memastikan akan mengoptimalkan seluruh sektor buruk mempercepat pemulihan perekonomian Provinsi Bangka Belitung.
"Kita juga menggenjot ekonomi di sektor lain, umkm, pertanian, perkebunan sehingga tetap bisa berjalan. Mudah-mudahan kalau ekspor di sektor mineral yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita naik cepat, InsyaAllah ini akan rebound kembali kita punya pertumbuhan," bebernya.
Sementara itu dalam waktu dekat, Safrizal mengungkapkan pihaknya akan bertemu dengan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk membahas kondisi Provinsi Bangka Belitung.
"Kita juga punya rencana melaporkan kepada Menko ekonomi untuk melakukan rapat di Jakarta, Pemprov akan paparan tapi kita minta Kementerian untuk memberikan kontribusi dan perhatian terhadap kondisi kita saat ini," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).
Sumber : Bangkapos.com