"Petani di Bone sekarang sudah bisa menggarap lahannya hingga tiga kali dalam setahun, sudah seperti lahan pertanian di Indonesia pada umumnya"
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi lebih dari
4.800 ton untuk awal Juli 2024 di Bone, Sulawesi Selatan, guna
meningkatkan produktivitas padi dan kesejahteraan petani di wilayah
tersebut.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky dalam
keterangan diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan dukungan itu untuk
mendorong suksesnya program bantuan pompa irigasi dari Presiden Joko
Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Desa Jaling, Kabupaten Bone, pekan ini.
"Dengan adanya bantuan pompa irigasi dari pemerintah, petani di Bone
sekarang sudah bisa menggarap lahannya hingga tiga kali dalam setahun,
sudah seperti lahan pertanian di Indonesia pada umumnya. Agar
mendapatkan hasil yang optimal tentu diperlukan ketersediaan pupuk,
sehingga produktivitasnya meningkat dan kesejahteraan petani juga
bertambah. Pupuk Indonesia di sini hadir menjalankan perannya dengan
menyediakan stok pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi," ujar Panji.
Panji, yang turut hadir dalam kunjungan Presiden Jokowi, menyampaikan
bahwa lahan pertanian di Bone sebagian besar merupakan lahan tadah
hujan.
Agar tetap produktif, pemerintah memperbaiki irigasi melalui bantuan 300
pompa. Selama ini, kata dia, petani hanya mengandalkan air hujan untuk
pengairan, sehingga dalam setahun, petani hanya bertani satu kali saja.
Pada 2024, pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 137.342
ton di Kabupaten Bone. Rinciannya, pupuk urea 61.500 ton, NPK Phonska
61.290 ton, NPK kakao 2.100 ton, dan pupuk organik sebanyak 12.452 ton.
Adapun stok pupuk bersubsidi yang kini ada di kios dan bisa langsung
ditebus petani Bone antara lain pupuk urea bersubsidi 2.682 ton dan NPK
Phonska 2.101 ton. Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyiapkan stok
NPK kakao di kios sebanyak 34 ton. Stok pupuk ini aman untuk memenuhi
kebutuhan petani di Bone selama 14 hari ke depan.
Sementara itu, guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di
27 kecamatan di Bone, Pupuk Indonesia juga menyiapkan sejumlah fasilitas
penunjang yakni empat gudang lini III atau di tingkat kabupaten, 7
distributor, 139 kios, serta 5 petugas lapang yang akan memastikan
distribusi dan penyaluran berjalan sesuai dengan aturan, termasuk
melakukan pengawasan bersama dengan aparat pemerintah.
Panji menjelaskan bahwa pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi harus
diperketat karena terdapat ketentuan untuk bisa mendapatkan pupuk
bersubsidi.
Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1
Tahun 2024 yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam
Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan), dan menggarap
lahan maksimal dua hektare.
Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk
dibatasi sembilan komoditas saja, antara lain padi, jagung, kedelai,
cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
"Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi,
Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi yang
juga bisa didapatkan di kios-kios. Kami berharap stok pupuk yang ada
bisa diserap petani dengan optimal, sehingga produktivitas dan
kesejahteraannya dapat terus ditingkatkan," kata dia.
Sumber: https://www.antaranews.com/