Pravelensi Stunting di Bangka Tengah Turun 3 Persen, Pemkab Gaungkan Lima Inovasi Ini


BANGKA TENGAH -- Tahun 2023, angka pravelensi stunting tertinggi se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kabupaten Bangka Tengah turun mencapai 3 persen.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Bangka Tengah pada tahun 2022 sebesar 21, 20 persen sementara itu pada tahun 2023 sebesar 18,20 persen.

Angka ini terendah kedua setelah Belitung Timur dan lebih rendah dari Provinsi dan Nasional.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bangka Tengah Eva Algafry bersama Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman saat rapat Penilaian Kinerja Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2024 di Kantor Bappeda Babel, Rabu (19/6/2024).

"Alhamdulilah hari ini penilaian Tim Percepatan Penurunan Stunting Bangka Tengah tahun 2023, hari ini dalam rangka memaparkan dan mempertanggungjawabkan hasil capaian yang telah kita lakukan. Alhamdulilah dari hasil survei kita turun 3 persen," ujar Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bangka Tengah, Eva Algafry.

Capaian angka pravelensi stunting menurun di Bangka Tengah merupakan buah kerja keras dari segala stakeholder.

"Ini menjadi capaian yang luar biasa tentu saja ini tidak bisa dicapai semata-mata karena kerja satu orang, tentu ini kerjasama tim, kolaborasi dengan baik berasas kekeluargaan," lanjutnya.

Dia berharap angka pravelensi di Bangka Tengah ke depan akan terus turun.

"Kita harap capaian ini dapat kita tingkatkan untuk di tahun 2024 sehingga 2025 angka pravelensi bisa lebih turun," harapnya.


Berikut Inovasi-inovasi yang dilakukan untuk menangani angka stunting di Kabupaten Bangka Tengah meliputi:

1) JUARA (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama)

2) NGETEM PADI BAI (Menggerakkan Menanam Kelor dan Katuk untuk Memenuhi Kecukupan Air Susu Ibu dan Kesehatan Bayi, Bersama Mencegah Stunting)

3) RANTING EMAS (Pelayanan Tera Ulang Anti Stunting ke Puskesmas)

4) BANG AYI (Bersama Cegah Stunting Melalui Ayo Makan Ikan)

5) Buku Resep Masakan BU EVA (Bergizi, Unggul, Enak, Variatif untuk Balita)


Inovasi Desa:

1) SI-MENANTU (Siap Mengajak RT sukseskan Posyandu) di Desa Celuak

2) HAMBOR NATAK (Pelayanan Posyandu Desa Belilik)

"Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) meningkat dari 68,85 persen menjadi 85,04 persen.

Persentase remaja putri yang menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin) dari 0 persen menjadi 73,69 persen.

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif meningkat dari 52,25 persen menjadi 61 persen.

Persentase anak berusia balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap meningkat dari 67,86 persen menjadi 72 persen," katanya.

Sumber : Bangkapos.com

Previous Post Next Post