Kerap Terjadi Hujan, BPBD Bangka Tengah Siaga saat Musim Pancaroba


BANGKA Tengah -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah mewaspadai potensi terjadi bencana saat musim pancaroba saat ini.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini Bangka Belitung memasuki musim penghujung pancaroba atau peralihan ke musim kemarau.

"Saat ini memang hujan terjadi menuju kemarau, kalau sekarang masih pancaroba," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah, Yudi Sabhara, Rabu (12/6/2024).

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada saat kondisi masih kerap hujan terutama di daerah yang rawan banjir.

"Kalau yang biasa di daerah rawan banjir, kalau tiba-tiba terjadi hujan besar, mesti waspada, lalu peralatan listrik juga jadi perhatian, ketika banjir takut kena aliran listrik. Serta dikhawatirkan juga gelombang tinggi kepada nelayan untuk waspada juga," kata Yudi.

Saat ini diakuinya juga, BPBD sudah siap siaga menghadapi musim kemarau yang diprediksikan terjadi pada Juli 2024 nanti.

"Kami siap siaga saat musim kemarau, seperti kebakaran dan kekurangan air biasanya yang terjadi, kami rutin melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada," kata Yudi.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini Bangka Belitung memasuki musim pancaroba.

Dengan kondisi cuaca kerap hujan dengan durasi dan waktu tertentu saat menuju ke musim kemarau.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji mengatakan musim Pancaroba identik dengan kondisi cuaca yang cepat berubah antara hujan dan kemarau.

"Dan kalau pun hujan umumnya periodenya singkat, intensitas bervariasi ringan sampai dengan lebat, sporadis dan tidak jarang bersifat lokal. Begitu juga dengan yang terjadi saat ini hari ini sudah dua kali hujan tapi durasi singkat," katanya.

Kondisi seperti ini juga terjadi di perairan atau laut sehingga harus menjadi perhatian juga bagi nelayan yang hendak melaut.

"Jika terbentuk awan-awan konvektif (CB) di wilayah perairan maka potensi cuaca ekstrem juga bsa terjadi di perariran, tapi sama seperti wilayah daratan, cuaca ekstrem pada periode musim peralihan seperti ini di perairan juga biasanya cenderung singkat terjadinya dan berulang," jelasnya.

Sehingga BMKG menghimbau seluruh warga untuk berhati-hati dan memperhatikan perkiraan cuaca saat hendak beraktivitas.

"Tetap pantau update info prakiraan cuaca dan PDCE dari BMK,  pastikan atribut musim penghujan selalu tersedia di rumah dan kendaraan dan tunda dulu beraktivitas di luar rumah ketika cuaca terlihat sudah tidak kondusif," katanya.

BMKG memprediksikan kondisi pancaroba akan terjadi sampai akhir bulan Juni 2024 dan memasuki musim kemarau setelahnya.

"Sesuai informasi dari Staklim Babel, permulaan musim kemarau di Babel berangsur-angsur mulai sari Juni Dasarian III sampai dengan Juli Dasarian I. Jadi InsyaAllah paling lambat Juli Dasarian I seluruh wil Babel sudah masuk kemarau," katanya.

Sumber : Bangkapos.com

Previous Post Next Post