Bukan Penganiayaan, Andut Suami yang Sandera Istrinya Ditahan Polisi Karena Kasus Pencurian Laptop


BANGKA BARAT -- Aprianda alias Andut (37), yang baru-baru ini menyandera istrinya di sebuah rumah kontrakan di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, pada 7 Juni 2024, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Bangka Barat.

Namun, penetapan tersangka ini bukan karena kasus penyanderaan tersebut, melainkan karena kasus pencurian laptop di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Mentok.

"Saudara Andut ini memiliki Laporan Polisi (LP) terkait kasus pencurian laptop Lenovo di SD Muhammadiyah yang digunakan untuk pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Ecky Widi Prawira, kepada Bangkapos.com, Rabu (12/6/2024).

Ecky menjelaskan, pencurian tersebut dilakukan oleh Andut pada 7 Mei 2024 lalu.

Barang bukti berupa laptop ditemukan dan belum sempat dijual oleh Andut.

"Kejadian pencurian tersebut terjadi sebulan yang lalu. Kami melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap kasus tindak pidana ini. Andut saat ini sudah ditahan, dan barang bukti laptop masih ada padanya," tambahnya.

Kronologi Penyekapan

Pada Jumat (7/6/2024) malam, Andut menyandera istrinya, Ayu (27), di dalam rumah kontrakan mereka.

Aksi ini dilakukan di RT 02, Kelurahan Menjelang, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, dan sempat menarik perhatian warga sekitar.

Ketua RT 02 Kelurahan Menjelang, Heri, mengungkapkan bahwa Andut awalnya ingin bunuh diri, tetapi berbalik menyekap istrinya.

"Awalnya dia ingin bunuh diri dengan senjata tajam di leher, dilakukan negosiasi. Namun, ia malah membekap istrinya yang berusaha membujuk dirinya di dalam kamar," kata Heri kepada Bangkapos.com, Sabtu (8/6/2024).

Andut membekap istrinya hingga pukul 03.00 WIB dini hari sebelum akhirnya melepaskannya setelah dibujuk oleh anggota Polres Bangka Barat.

Kedua pasangan tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Mentok untuk mendapatkan perawatan.

Kabur dari Puskesmas

Andut kabur saat dirawat di ruang rawat inap Puskesmas Mentok pada Sabtu (8/6/2024) lalu.

Andut sempat dirawat karena luka lecet di leher akibat benda tajam, sementara Ayu mengalami luka robek di pipi dekat bibir sebelah kanan.

Andut berhasil kabur dengan membuka borgol nilon yang diikatkan di kedua tangannya dan keluar melalui jendela belakang ruang inap.

Namun, ia berhasil ditangkap pada sore harinya di rumah iparnya di Kecamatan Mentok.

"Pukul enam sore tadi, kami mendapat informasi dari warga bahwa Andut kembali ke kontrakan. Dia kemudian meminjam kendaraan tetangga untuk mencari istrinya dan pergi ke tempat iparnya. Kami berhasil menangkapnya di sana," kata Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial.

Pengakuan Istri

Ayu mengungkapkan bahwa suaminya terpengaruh obat atau narkoba hingga tega membekap dirinya.

"Ia itu ada konsumsi obat kemarin. Bukan ingin bunuh diri, tetapi berhalusinasi takut ada yang menangkapnya," kata Ayu terbata-bata kepada Bangkapos.com di Puskesmas Mentok.

Ayu menjelaskan, pembekapan terjadi akibat percekcokan karena handphone yang digadaikan oleh Andut.

"Awalnya karena handphone digadaikan dia, saya marah ke dia. Dia minta maaf, tetapi saya mukul dia duluan. Dia berhalusinasi seperti orang ingin menangkap dia," ujar Ayu.

Ayu mengatakan, suaminya selama ini baik-baik saja terhadapnya. Namun karena faktor narkoba sehingga membuatnya berhalusinasi sehingga melukai dirinya.

"Dia itu resah, ia tidak ganggu orang. Hanya takut dia ditangkap orang, dan aku ninggalin dia," kata Ayu.

Kasus penyanderaan yang dilakukan Andut berujung pada pengungkapan kasus pencurian laptop di SD Muhammadiyah Mentok.

Andut kini ditahan dan menjalani proses hukum atas tindakannya tersebut, sementara Ayu masih menjalani perawatan dan pemulihan dari luka-luka yang dialaminya.

Sumber : Bangkapos.com

Previous Post Next Post