BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya mendongkrak produksi pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan.
Oleh sebabnya petani diminta untuk mengoptimalkan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian alias Alsintan. Terdapat puluhan unit Alsintan yang siap dibagikan kepada para petani padi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika menyebut setidaknya terdapat 26 unit Alsintan yang bakal dibagikan kepada para petani pada 2024 ini.
Rinciannya sebanyak enam unit traktor roda empat dan 20 unit traktor roda dua alias hand tractor. Semua itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah setempat.
“Tahun ini ada enam unit traktor roda empat, 20 unit traktor roda dua dari dana APBN. Sedangkan APBD melalui dana pokok pikiran (Pokir-Red) anggota DPRD sebanyak dua unit traktor roda dua,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (10/5/2024).
Risvandika memaparkan, dari enam unit traktor roda empat tiga unit di antaranya telah didistribusikan ke tiga kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) yang ada di Desa Rias.
Mulai dari UPJA Balai Benih Rias, UPJA Berkah Tani serta UPJA Marga Jaya. Sementara tiga unit traktor lainnya akan dibagikan bagi kelompok UPJA di Desa Batu Betumpang sebanyak dua unit dan Desa Serdang sebanyak satu unit.
Tak hanya itu, untuk dua unit traktor roda dua yang berasal dari dana APBD juga akan dibagikan bagi kelompok tani di Desa Rias. Sementara itu bagi 20 unit traktor roda dua saat ini masih dalam proses pengiriman.
Pihaknya masih mendata daerah mana saja yang nantinya berhak mendapatkan bantuan Alsintan tersebut. Sebab penggunaan bantuan Alsintan tahun ini sebagai upaya optimalisasi lahan rawa menjadi sawah.
“Kami masih mendata daerah mana saja yang bakal dapat, karena memang untuk Alsintan bantuan ini guna mendukung kegiatan optimasi lahan rawa tahun 2024,” jelas Risvandika.
Lebih jauh sambung dia, agar dapat meningkatkan produktivitas.sektor pertanian harus memaksimalkan penggunaan alsintan. Karena proses pengolahan lahan akan semakin mudah dengan alsintan, begitu juga untuk tanam atau panen maupun pasca panen. Prosesnya bisa lebih maksimal dengan demikian, ketersediaan pangan tetap terjaga.
Menurutnya penggunaan Alsintan oleh petani padi sudah hampir merata. Minimal petani rata-rata semua telah memakai traktor roda dua, meski untuk traktor roda empat belum semua.
Setidaknya petani sudah bisa mulai mengelola lahan pertanian lebih efisien. Saat ini produksi sudah mencapai lima sampai enam ton gabah per petak sawah.
“Penggunaan Alsintan juga dapat menghemat biaya produksi tidak hanya saat pengolahan lahan tetapi saat pasca panen,” ucapnya.
Meski begitu kata Risvandika, Alsintan memiliki masa waktu pakai sehingga pemerintah daerah akan mengupayakan adanya pemberian bantuan Alsintan secara berkala.
Terlebih dengan akan dibukanya lahan seluas 6.000 hektare di 22 desa di tujuh kecamatan. Perlunya bantuan yang maksimal guna mendukung produktivitas petani padi.
“Sehingga kalau ada yang memerlukan alat mesin pertanian akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” pungkas Risvandika.
Sumber : https://bangka.tribunnews.com/