Harga Minyak Melambung Naik usai Presiden Iran Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter


LENSABABEL.COM - Harga minyak dunia di pasar global mengalami lonjakan tajam pasca pemerintah Iran mengumumkan kematian Presiden kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 10 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 84,05 per barel pada pukul 04:54 waktu setempat.

Sebelumnya, harga minyak mentah Brent sempat tembus US$ 84,30 per barel, ini adalah harga tertinggi sejak 10 Mei 2024.

Di sisi lain, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk periode Juni 2024 turun tipis 5 sen menjadi US$ 80,01 per barel.

Penurunan terjadi setelah harga WTI sempat tembus US$ 80,23 per barel pada 1 Mei silam. Sementara buat kontrak berjangka WTI periode Juli yang aktif, berada pada level harga US$ 83,75, ini naik 12 sen atau 0,1 persen .

Kenaikan harga terjadi di tengah kabar meninggalnya Presiden Iran karena kecelakaan helikopter.

Di saat yang bersamaan, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammad Bin Salman, dikabarkan membatalkan kunjungan kerja ke Jepang karena ayahnya, King Salman dikabarkan mengalami masalah kesehatan. Informasi ini diungkap oleh Menteri Sekretaris Kabinet Jepang, Yosimasa Hayashi.

Adapun berdasarkan informasi resmi Kerajaan Arab Saudi, King Salman, yang berusia 88 tahun, sedang mengalami pengobatan karena mengalami inflamasi di paru-parunya.

"Jika kesehatan ayahnya memburuk, ini akan menambah lapisan ketidakpastian yang sedang mengitari pasar energi pagi ini mengikuti kabar hilangnya Presiden Iran," kata analis IG Markets, Tony Sycamore.

Tony pun menilai, bahwa harga minyak mentah WTI berpotensi besar naik menuju angka US$ 83,50. Harga minyak WTI sendiri berkisar di zona harga US$ 80,02 per barel.

Harga minyak Brent pada minggu sebelumnya naik 1 persen , ini adalah kenaikan minggu pertama dalam tiga pekan terakhir. Sementara minyak mentah WTI, naik 2 % karena membaiknya indikator ekonomi Amerika Serikat dan China, dua negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia.

Meskipun kawasan Timur Tengah sedang bergejolak, kenaikan harga minyak mentah secara umum masih tipis. Sejumlah analis mengatakan ada beberapa sebabnya.

"Pasar minyak sebagian besar masih dalam kisaran terbatas dan tanpa katalis baru, kita mungkin harus menunggu kejelasan dan kebijakan produksi OPEC+ untuk keluar dari kisaran (harga) ini," kata Kepala Strategi Komoditas ING, Warren Patterson.

"Pasar juga tampak semakin kebal terhadap perkembangan geopolitik, kemungkinan karena besarnya kapasitas cadangan yang dimiliki OPEC," lanjut Warren.

Iran Raksasa Minyak Dunia

Kematian Presiden Raisi sontak memicu kepanikan dunia, lantaran tokoh ini merupakan politikus Garis Keras dan Konservatif yang sangat berpengaruh di Iran.

Berkat Raisi Iran kini bisa menggenjot produksi hingga jadi salah satu produsen minyak terbesar ketiga dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC).

Adapun total produksi minyak Iran selama setahun terakhir tembus mencapai 3 juta barel minyak per hari (BOPD) atau sekitar 3 persen dari total minyak beredar di dunia.

Pada Maret 2024, jumlah produksi minyak mentah Iran berkisar di angka 1,61 juta BOPD tertinggi sejak Mei 2023 ketika jumlah produksi mencapai angka 1,68 juta BOPD.

Dengan angka tersebut, penjualan Minyak dapat menyumbang pendapatan negara sebanyak 53 miliar dolar AS atau sekitar Rp 839,52 triliun.

Tak hanya minyak mentah, Iran juga turut mengekspor bahan bakar minyak dengan nilai penjualan sebesar 1,42 miliar dolar AS per tahun atau sekitar Rp 22,49 triliun.

Adapun kecelakaan itu terjadi ketika Presiden dan Menteri Luar Negeri Amir Abdollahian dalam perjalanan pulang, usai melakukan kunjungan ke daerah di barat laut Iran atau yang berbatasan dengan provinsi Azerbaijan Timur.

Setelah melakukan pencarian intensif, drone milik UAV Akinci Turki dilaporkan menemukan sebuah "titik panas" yang diyakini sebagai puing-puing helikopter.

Tak lama tim penyelamat Iran berhasil menemukan helikopter tersebut, Jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Teheran, Resul Serdar, mengungkapkan bahwa kondisi helikopter terbakar habis tanpa sisa.

Dengan kondisi tersebut kemungkinan para penumpang selamat sangat kecil, Selain Raisi, helikopter Bell 212 buatan AS itu juga mengangkut pejabat penting Iran diantaranya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.

“Pasar minyak sebagian besar masih berada dalam kisaran yang terbatas dan tanpa katalis baru, kita mungkin harus menunggu kejelasan seputar kebijakan produksi OPEC+ untuk keluar dari kisaran ini,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING. (lensababel.com)

Previous Post Next Post